BATU – Pasar Junrejo kini dilirik investor setelah mangkrak sejak 2012 lalu. Investor sudah mengajukan proposal kepada pemerintah desa dan siap membangun kembali lahan lahan sekitar tiga hektar ini untuk destinasi wisata baru. Investor ini cukup agresif untuk menggandeng Pemerintah Desa Junrejo untuk memanfaatkan tanah kas desa ini sebagai pendulang penghasilan. Mereka tidak hanya bersurat dan mengirimkan proposal, namun juga beberapa kali melakukan pertemuan dengan Pemerintah Desa. Bak gayung bersambut, Pemerintah Desa Junrejo juga memiliki rencana untuk membangun pasar wisata kembali. Pasar tersebut mangkrakkarena investor yang digandeng pemerintah desa dulu bermasalah.
“Sebenarnya kami ingin membangun dengan biaya sendiri. Perkiraan kami, pembangunan menghabiskan anggaran Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliar.Kalau pembangunan menggunakan dana desa memungkinkan, tetapi kini juga ada investor yang tertarik,” ujar Andi Faizal Hasan,Kepala Desa Junrejo.
Calon investor ini menurut Faizal sudah menunjukkan ketertarikannya untuk menanamkan investasi ini. Salah satunya sudah menyurati Pemerintah Desa dan menemui kepala desa untuk melakukan penjajakan. “Kami membuka diri untuk bekerjasama. Terkait model kerjasamanya bagaimana, kami belum membicarakan. Kami harus menggodok secara matang agar kejadian dulu tidak terulang lagi,” ujar Faizal.
Sebagai antisipasi, pemerintah desa meminta Pemkot Batu untuk pendampingan setiap tahapan kerjasama dilakukan. Terkait dengan user-user proyek pembangunan Pasar Wisata Junrejo duulu, Pemerintah Desa tetap mengakomodir, namun dengan aturan berbeda.“Mereka (user-user) berinvestasi dengan pemerintah desa dulu. Kami pernah bertemu dengan perwakilan user dulu. Mereka kami ajak untuk penelusuran bareng,” ujarnya. Rencananya, Pasar Junrejo dibangun dengan konsep berbeda. “Kami ubah konsepnya, bukan pasar lagi. Karena program Pemkot Batu, Desa Junrejo menjadi cadangan wisata kota ini,” ujarnya. Ketertarikan investor ini sudah dilaporkan pemerintah desa kepada Badan Pemusyawaratan Desa (BPD). Namun BPD, Kepala Desa Junrejodisarankan untuk tidak membuat keputusan besar dalam waktu dekat. Itu karena Junrejo memasuki tahun politik, yakni pemilihan kepala desa 2019 nanti.
“Saran BPD, pelaksanaan pembangunan, baik kerjasama dengan investor atau biaya sendiri dilaksanakan usai pesta demokrasi,” papar Faizal. (dan/feb)